Powered By Blogger

Selasa, 31 Maret 2015

Akhir Tahun Dalam Sunyi Lembah Lengkean (30 Des 2014 – 2 Jan 2015)
Pendakian Arjuna Welirang lintas jalur Cangar - Purwosari

“Dan kawan
Bawaku tersesat ke entah berantah
Tersaru antara nikmat atau lara
Berpeganglah erat, bersiap terhempas
Ke tanda tanya” 
(Banda Neira – Ke Entah Berantah)

Akhir tahun 2014 kemarin saya lalui dengan melakukan pendakian ke gunung arjuna-welirang. Ini merupakan pendakian kedua saya ke gunung arjuna-welirang, sebelumnya saya mendaki arjuna-welirang pada bulan Oktober 2013.

Peserta pendakian kali ini hanya 3 orang saja, saya, mbah yoga dan widia.


Lawe




mbahe


tante widia


Berbeda dengan pendakian saya sebelumnya ke arjuna yang menggunakan jalur tretes, pendakian kali ini kami menggunakan jalur cangar dan turun lewat jalur purwosari.

Day 1 (30 Desember 2014) 
Menuju Cangar
Sekitar jam 08.00 saya dan widia sudah sampai di terminal Landungsari. Dari terminal Landungsari perjalanan kami lanjutkan dengan angkot jurusan Batu.

Dari terminal Batu kami mencarter angkot untuk mengantar kami ke pos taman hutan rakyat R Soerjo. Jam 10.30 kami sampai di pos, disana akhirnya kami bertemu Mbah Yoga yang sudah lebih dulu sampai diantar temannya menggunakan motor.


Pos Tahura Suryo
dianter mas Rafi

Di pos kami mengurus ijin pendakian dan sempat berbincang sebentar dengan petugas disana terkait jalur pendakian.

10 Jam Menuju Lembah Lengkean
setelah packing ulang dan makan mie ayam jam 11.00 kami mulai berjalan.

Jalur pendakian dimulai dari desa Sumber Brantas, Jalur awal pendakian kami melewati ladang penduduk.


Trek Awal



Pertigaan
Kurang lebih 2 jam berjalan, kami sampai di batas ladang dan hutan. Dari sini jalur pendakian memasuki hutan lali jiwo. Jalur pendakian relatif bervariasi, menanjak tapi tidak terlalu curam.


Batas Ladang - Hutan

Vegetasi di sepanjang jalur pendakian lumayan rapat, namun jalur pendakian cukup jelas terlihat. Di beberapa titik terdapat pohon tumbang. Di sepanjang jalur juga banyak kami temui buah berry.


Lali Jiwo



Pohon Tumbang



Bery

Dari beberapa catper yang saya baca, dari desa sumber brantas menuju lembah lengkean membutuhkan waktu 6 jam. Namun sudah lebih dari 6 jam kami berjalan kami belum sampai juga di lembah, akhirnya kami terpaksa jalan malam.


Sunset

Sekitar 1Km sebelum lembah lengkean, jalur pendakian semakin menanjak curam. Perjalanan mulai terasa berat, hampir tiap 15 menit sekali kami break untuk istirahat. Kondisi tubuh sangat menurun karena lelah, ngantuk dan lapar.

Akhirnya jam 21.00 kami sampai juga di lembah lengkean, setelah mendirikan tenda dan makan malam kami langsung tidur.

Note:
- Di sepanjang jalur pendakian tidak terdapat sumber air, jadi persiapkan air secukupnya di desa sumber brantas
- Untuk ke desa sumber brantas dari terminal arjosari Malang bisa menggunakan angkot: arjosari – landungsari – batu – sumber brantas, namun jika menggunakan angkot biasanya lama ngetemnya. 


trek dari balai desa ke lembah lengkean

gambaran elevasi



Day 2 (31 Des 2014)
Pagi di Lembah Lengkean
Pagi sekitar jam 05.30 kami bangun, keluar tenda kami disajikan pemandangan lembah lengkean yang indah dan udara pagi yang dingin.

“sunrise.. sunrise..
Looks like morning in your eyes” 
(Norah Jones - Sunrise)

Hanya ada rombongan kami bertiga disana, tidak ada rombongan lain yang nge-camp di lembah lengkean. Bahkan dari perjalanan hari pertama kemaren kami juga tidak bertemu atau berpapasan dengan pendaki lain. Seperti gunung pribadi rasanya, sunyi dan sepi.



Sunrise

Lembah lengkean merupakan dataran luas yang terletak diantara Gunung Kembar I dan Gunung Kembar II, disini bisa menampung puluhan tenda. Di lembah lengkean jika musim hujan terdapat genangan air yang dapat kita gunakan sebagai sumber air.


Gubuk Kami




Genangan Air

Jam 06.00 kami bertiga mendaki Gunung Kembar II, disepanjang jalur pendakian menuju puncak Kembar II banyak sumber uap panas yang mengeluarkan asap dan bau belerang. Sekitar 30 menit berjalan kami sudah sampai di puncak Kembar II.


Menuju Puncak Kembar II



View dari Puncak Kembar II

Dari puncak Kembar II kami bisa melihat Gunung Buthak, Panderman, Wilis, Kembar I, Puncak Welirang dan Arjuna. Sekitar 30 menit kami di puncak Kembar II, puas menikmati pemandangan dan berfoto kami kembali ke tenda kami untuk sarapan dan melanjutkan perjalanan ke puncak Welirang.

Puncak Welirang
Selesai sarapan, jam 08.50 kami melanjutkan perjalanan ke Puncak Welirang. Kami nge-free, peralatan dan logistik kami tinggal di tenda. Kami hanya membawa snack dan minum secukupnya.

Untuk menuju puncak welirang dari lembah lengkean kita harus mengambil jalan ke arah kiri, melewati gunung kembar I dengan trek pendakian yang lumayan menanjak curam.
25 menit berjalan, jam 09.15 kami sampai di puncak Kembar I.


Menuju Puncak Kembar I




Puncak Kembar I

Dari puncak kembar I perjalanan kami lanjutkan menuju puncak welirang melewati taman dewa, taman dewa merupakan dataran yang cukup luas, disini jalur pendakian bertemu dengan jalur tretes. Hari itu kami mulai bertemu dengan pendaki lain yang kebanyakan mendaki lewat jalur tretes.

Disini saya teringat pada pendakian pertama saya ke welirang, pada saat itu dari pondokan sampai taman dewa kami dihajar hujan deras dan angin. Di taman dewa ini rombongan kami terpisah, dari 8 orang 4 orang (termasuk saya) melanjutkan pendakian sampai puncak dan 4 orang lainnya (termasuk widia) memilih untuk kembali ke pondokan karena kondisi fisik yang sudah drop.


Taman Dewa

Di taman dewa kami sempat istirahat sebentar untuk kemudian kami lanjutkan perjalanan ke puncak welirang. Tidak seperti hari sebelumnya, kali ini disepanjang jalur menuju puncak welirang kami bertemu dengan banyak pendaki lain, selain itu kami juga sering berpapasan dengan para penambang belerang.


Menuju Puncak Welirang



Penambang Belerang

Jam 10.30 kami sampai di puncak welirang, cuaca waktu itu cerah sehingga kami bisa melihat kawah dan pemandangan sekitar dengan jelas.


Puncak Welirang



Puncak Welirang

Sekitar 30 menit di di puncak Welirang, kami kembali ke lembah lengkean. Jam 13.00 kami sudah sampai di tenda. Sampai di tenda kami langsung memasak untuk makan siang. Menu siang itu rawon dan goreng tempe ala cheff widia.


Rawon Gunung


trek dari kembar II - Kembar I - Welirang

gambaran elevasi


Rencananya, sehabis makan kami akan melanjutkan perjalanan menuju puncak arjuna. Namun siang itu hujan terus sampai sore, akhirnya kami memutuskan untuk menginap semalam lagi di lembah lengkean dan melanjutkan perjalanan ke puncak arjuna esok hari.

Day 3 (1 Jan 2015)
Tahun Baruan di Lembah Lengkean
Tengah malam saya terbangun mendengar samar-samar suara kembang api di kejauhan, saya lihat jam tangan saya menunjukkan pukul 12 malam. Tahun baru kali ini akhirnya saya lalui dalam sepi dan sunyi lembah lengkean bersama widia dan mbah yoga.

“Semesta bicara tanpa bersuara
Semesta ia kadang buta aksara
Sepi itu indah, percayalah
Membisu itu anugerah” 
(Banda Neira – Hujan di Mimpi)

Tertatih Menuju Puncak Ogal Agil
Pagi di hari pertama tahun 2015 itu kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan ke puncak ogal agil. Sebelumnya kami sarapan dulu, menu sarapan kami pagi itu soto, goreng tempe dan bakwan jagung.


Sarapan Soto

Selesai sarapan dan packing, jam 09.00 kami mulai melangkah meninggalkan lembah lengkean menuju puncak ogal agil. Sekitar satu jam berjalan kami sudah sampai pertigaan jalur ke puncak dan pondokan. Jalur dari lembah lengkean sampai pertigaan relatih datar. Sekitar 50 meter sebelum pertigaan terdapat tempat datar yang luas yang bisa digunakan sebagai tempat camp, tempat ini bisa menampung belasan tenda.


Menuju Arjuna



Tempat Camp

Dari pertigaan jalur pendakian semakin menanjak terjal, beberapa kali kami istirahat untuk mengatur napas. Jam 13.00 kami sampai di puncak tugu. Dinamakan puncak tugu dikarenakan disini terdapat tugu perbatasan kabupaten Pasuruan dan Malang. Dari puncak tugu kami bisa melihat puncak ogal agil di depan kami dan hamparan hijau lembah kijang di belakang kami.


Puncak Tugu



Tertatih Menuju Puncak Ogal Agil

Dari puncak tugu menuju puncak ogal agil jalur sudah tidak terlalu menanjak, akhirnya.. jam 13.20 kami bertiga sampai di puncak ogal agil.


Puncak Ogal Agil


trek dari lembar kembar ke Arjuna


gambaran elevasi


It is not the mountain we conquer, but ourselves.
(Edmund Hillary)


Turun Lewat Jalur Purwosari
Sekitar satu jam di puncak ogal agil, jam 14.30 kami melanjutkan perjalanan turun melalui jalur purwosari. Setengah jam kami berjalan hujan turun. Jam 15.30 kami sampai di pertigaan jalur lawang dan purwosari. Disini kami istirahat sebentar.


Jalur Purwosari



Pertigaan Purwosari - Lawang

Dari pertigaan kami melanjutkan perjalanan turun. Jam 16.30 kami kembali istirahat, karena lapar akhirnya kami memasak mie untuk mengisi perut. Setelah makan dan solat kami lanjut berjalan, jam 19.00 kami baru sampai pos sepilar.


Turun Gunung



jawa dipa

Di pos sepilar kami istirahat untuk solat maghrib, selesai solat kami lanjutkan perjalanan turun menuju pos makutoromo. Hujan belum juga berhenti, perjalanan malam ditambah hujan yang tambah deras semakin menyulitkan perjalanan kami. Beberapa kali kami jatuh terpeleset dikarenakan jalur yang licin. Jam 21.00 kami sampai di makutoromo. selesai mendirikan tenda kami langsung tidur dikarenakan kondisi tubuh yang sudah kelelahan.


trek dari Arjuna ke Makutoromo


gambaran elevasi



Day 4 (2 Jan 2015)
Pagi di Makutoromo
Jam 05.30 kami bangun dan keluar tenda, di makutoromo terdapat candi dan arca. Makutoromo merupakan tempat yang ideal untuk mendirikan camp, disini terdapat sumber air dan pondok yang bisa digunakan untuk bermalam.


Makutoromo



Makutoromo
candi sepilar


Jalur Candi dan Petilasan
Jalur pendakian purwosari berbeda dengan jalur pendakian lainnya, di sepanjang jalur ini akan banyak kita temui candi dan tempat petilasan mulai dari candi Sepilar, Makutoromo, eyang Semar,eyang sakri, eyang sekutrem dan goa antaboga.


Petilasan Eyang Semar



Goa Antaboga

Selesai sarapan dan packing, jam 09.40 kami melanjutkan perjalanan turun.
Jam 10.00 sampai di pos 4 (eyang semar)
Jam 10.40 sampai di tempat petilasan
Jam 11.00 sampai di pos 3 (eyang sakri)
Jam 11.25 sampai di pos 2 (Tampuono), disini terdapat warung yang menjual makan, minum, gorengan dan rokok. Kami istirahat agak lama disini.
Jam 12.55 sampai di goa antaboga

Akhirnya jam 14.00 kami sampai juga di desa terakhir, disini kami sempatkan untuk mandi dulu. Selesai mandi perjalanan kami lanjutkan dengan ojek menuju Purwosari. Dari Purwosari kami berpisah, saya dan Widia kembali ke Malang sedangkan Mbah Yoga langsung ke Madiun.


trek dari Makutoromo ke desa Tambak Watu

gambaran elevasi


“thousand miles of journey start with first step” 
(Lau Tzu)




pendakian ini untuk mengenang teman kami yang sudah mendahului kami, Kang Mamiek Marley